MODUL 4 PROJECT DEMO

 

SISTEM KONTROL BUDIDAYA IKAN LELE


1. Pendahuluan
[kembali]

Budidaya ikan lele merupakan salah satu sektor perikanan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Ikan lele (Clarias sp.) terkenal karena ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang beragam serta kemampuan pertumbuhannya yang cepat, sehingga menjadi pilihan populer di kalangan petani ikan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi ikan lele di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, mencerminkan tingginya permintaan domestik maupun peluang ekspor yang menjanjikan .

Namun, meskipun memiliki keunggulan tersebut, budidaya ikan lele menghadapi berbagai tantangan yang signifikan. Masalah seperti fluktuasi kualitas air, penanganan pakan yang kurang efisien, serta pengendalian penyakit seringkali menghambat produktivitas dan keberlanjutan usaha budidaya . Oleh karena itu, diperlukan sistem kontrol yang efektif untuk mengatasi masalah ini, memastikan lingkungan budidaya yang stabil, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Perkembangan teknologi di bidang akuakultur telah memungkinkan diterapkannya sistem kontrol otomatis dalam budidaya ikan lele. Sistem kontrol ini mencakup penggunaan sensor untuk memantau parameter lingkungan seperti suhu, dan pH serta dapat mengatur pemberian pakan, aerasi, dan sirkulasi air secara otomatis . Implementasi teknologi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan negatif yang sering dikaitkan dengan praktik budidaya konvensional .


2. Tujuan
[kembali] 

1.     Mempelajari simulasi rangkaian aplikasi kolam ternak lele menggunakan water sensor, touch sensor, PH sensor, Sensor suhu dan rain sensor.

2.     Mempelajari rangkaian kolam ternak lele otomatis menggunakan water sensor, touch sensor, PH sensor, Sensor suhu dan rain sensor yang diimplementasikan pada dunia nyata.

3.     Memenuhi tugas akhir modul 4 praktikum mikroprosesor dan mikrokontroler.


3. Alat dan Bahan
[kembali]

1. Water Level Sensor



2. Rain Sensor



3. Touch Sensor



4. PH Sensor



5. Sensor Jarak (DS18B20)



6. Arduino Uno



7. LCD 2x16



8. Motor Servo



9. Motor Dc



10. Buzzer



11. Baterai



12. Driver Motor L293D



13. Jumper



14. Breadboard



15. Resistor



 

4. Dasar Teori
[kembali

1.     Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain. Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut.

 




A.     Bagian-Bagian Arduino Uno

1.     POWER USB

    Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

2.     POWER JACK

    Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V. 3. Crystal Oscillator Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

3.     Reset

     Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

4.     Digital Pins

      I / O Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

5.     Analog

       Pins Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyalatau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

6.     LED

        Power Indicator Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.

 

 

B.     Bagian – Bagian Dalam Pendukung

1.   RAM

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).

2.     ROM

ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpandata secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

 

2.     Water Level Sensor

  Water sensor adalah controller yang bisa mendeteksi volume air, tinggi air, serta kualitas air di dalam tangki, sungai, danau, dan sejenisnya dengan akurat dan mudah. Sensor ini merupakan perangkat yang bisa mematikan atau mengobarkan pompa air secara otomatis andai air mulai berakhir atau sudah nyaris penuh.



Jumlah Pin pada Sensor ini berjumlah 3 Yaitu :

1.       Pin Negatif (-)

2.       Pin Positif (+)

3.       Pin Data (S)



 

 

3.     Sensor PH


        pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. Kadar pH

diukur pada skala 0 sampai 14.





       Dapat dilihat pada gambar diatas skala pH netral memiliki sifat basa sedangkan

nilai pH netral memiliki nilai pH , bila nilai pH >7 menunjukan zat tersebut

memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukan derajat kebasaan

tertinggi. 

 

Spesifikasi Sensor Asam 

       Pada perencanaa sensor pH yang akan digunakan adalah jenis Elektroda

(SKU : SEN0161) dari DF Robot dengan spesifikasi sebagai berikut : 

- Daya Modul : 5V

- Ukuran Modul : 43mm x 32mm

- Jarak pengukuran : 0-14.0 pH

- Pengukuran Suhu : 0-60 ºC

- Akurasi : ± 0.1pH (25ºC)

- Waktu tanggap : < 1 menit

- Ph Sensor dengan Kabel BNC

- Antarmuka pH 2.0 3 pin

- LED Indikator Data

 

Prinsip Kerja Sensor Ph 

 

    Prinsip kerja utama sensor pH meter terletak pada probe elektroda kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Ujung elektroda kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastic memanjang diisi dengan larutan HCL. Didalam larutan HCL, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCL,kostantannya jumlah larutan HCL pada sistem ini membuat electrode Ag/AgCL memiliki nilai potemsial stabil.

 

4.       Touch Sensor



    Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.

JENIS-JENIS SENSOR SENTUH

Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.



Sensor Kapasitif

    Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.

    Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

    Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.

Sensor Resistif

    Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.

    Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).

    Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.

        Dalam keadaan IDLE output yang dihasilkan adalah LOW (konsumsi daya sangat kecil) sedangkan saat ada jari yang menyentuh modul ini output yang dihasilkan adalah HIGH. Jika tidak ada aktifitas lebih dari 12 detik maka modul otomatis akan kembali ke mode IDLE (hemat daya).

        Modul dapat dipasang di belakang permukaan plastik, kaca dan bahan non-logam lainnya untuk menutupi permukaan sensor. Selain itu, jika kita dapat mengatur posisi yang tepat untuk sentuhan, kita juga dapat menyembunyikannya di dalam dinding, meja dan bagian tombol tersembunyi lainnya.

 

Ketika jari menyentuh bagian sensor, modul menghasilkan sinyal high.

a. Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V): 8mA

b. Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V): 4mA

c. Waktu respon (low power mode): max 220ms

1. Dalam keadaan normal, modul menghasilkan sinyal low (hemat daya).

d. Waktu respon (touch mode): max 60ms Cara kerja:

4. Dilengkapi 4 lobang baut untuk memudahkan pemasangan

3. Jika tidak disentuh lagi selama 12 detik kembali ke mode hemat energi.

Kelebihan: - Konsumsi daya yang rendah

- Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional

- Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V D

Rumus Tegangan sentuh maksimal  

𝐸𝑆 = 𝐼𝑘( 𝑅𝑘 + 1.5 𝜌𝑠)

Ket:    𝐼𝑘 = Arus fibrilasi

          𝑅𝑘 = Nilai tahanan pada badan manusia 

          𝜌𝑠 = Tahanan Jenis tanah 

Grafik respon:

 




        Inti sensor pH pada permukaan bulbkaca yang memiliki kemampuan untuk bertukar ion positif (H+) dengan larutan terukur. Kaca tersusun atas molekul silicon dioksida dengan sejumlah ikatan logam alkali. Pada saat bulb kaca ini terekspos air, ikatan SiO akan berprotonasi membentuk tipis HsiO+ sesuai dengan reaksi tersebut. 

                          


 

5. Resistor

 

   Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :



Simbol Resistor

      Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :


 

Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan.



Di dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :





 

Sebagian besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :

1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi

2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.

3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.

 

Rumus Resistor:

Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

6. Motor DC



DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).



Pin 1 : Terminal 1

Pin 2: Terminal 2

 

Catatan: Masing masing terminal jika dipasang terbalik akan menghasilkan putaran yang terbalik juga

 

Spesifikasi : 

 


7.  Rain Sensor

Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari.

Prinsip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.

Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter. Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.





Berdasarkan grafik di atas kita tahu bahwa semakin banyak intensitas hujan maka semakin kecil resistansi yang dihasilkan. 

 

8. LCD

Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).





Gambar Penampang komponen penyusun LCD

Keterangan:

1. Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.

2. Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).

3. Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).

4. Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).

5. Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.

6. Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.

 

Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia.

 

 

9. Motor Servo




Motor servo adalah jenis motor listrik yang dirancang untuk memberikan output yang presisi dalam menyelesaikan pergerakan tertentu. Motor ini dilengkapi dengan kontroler yang memungkinkan presisi tinggi dalam mengatur posisi atau sudut rotor. Prinsip kerja motor servo didasarkan pada umpan balik atau feedback yang terus-menerus dari posisi rotor.

 Prinsip kerja motor servo:

 1. Umpan Balik (Feedback): Motor servo menggunakan sensor umpan balik, seperti potensiometer, enkoder, atau resolver, untuk terus memonitor posisi atau sudut rotor.

 2. Kontroler:

   - Kontroler servo menerima sinyal perintah untuk mencapai posisi tertentu.

   - Kontroler membandingkan posisi aktual (yang diberikan oleh sensor umpan balik) dengan posisi yang diminta.

 3. Error Signal:

   - Jika terdapat perbedaan antara posisi aktual dan yang diminta, tercipta sinyal kesalahan (error signal).

 4. Sinyal Penggerak (Drive Signal):

   - Kontroler menghasilkan sinyal penggerak yang disesuaikan berdasarkan error signal.

   - Sinyal penggerak mengontrol daya yang disuplai ke motor untuk mengoreksi perbedaan posisi.

 5. Pergerakan Presisi:

   - Motor servo merespons dengan mengubah posisi rotor untuk mengurangi error posisi.

   - Proses ini berlanjut sampai posisi yang diminta tercapai.

 

Motor servo sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan presisi tinggi, seperti robotika, peralatan CNC (Computer Numerical Control), peralatan audio profesional, dan banyak lagi. Keunggulan motor servo meliputi kemampuan untuk mengontrol kecepatan, torsi, dan posisi dengan sangat presisi, membuatnya ideal untuk aplikasi yang memerlukan akurasi dan kontrol yang tinggi.

 

10. Driver Motor L293D

IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.

Konstruksi Pin Driver Motor DC IC L293D

 

Fungsi Pin Driver Motor DC IC L293D

1.               Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.

2.               Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC 

3.               Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC 

4.               Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan. 

5.               Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

Feature Driver Motor DC IC L293D Driver motor DC IC L293D memiliki feature yang lengkap untuk sebuah driver motor DC sehingga dapat diaplikasikan dalam beberapa teknik driver motor DC dan dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis motor DC. Feature yang dimiliki driver motor DC IC L293D sesuai dengan datasheet adalah sebagai berikut :

·         - Wide Supply-Voltage Range: 4.5 V to 36 V

·         - Separate Input-Logic Supply

·         - Internal ESD Protection

·         - Thermal Shutdown

·         -  High-Noise-Immunity Inputs

          - Functionally Similar to SGS L293 and SGS L293D

·         - Output Current 1 A Per Channel (600 mA for L293D)

·         - Peak Output Current 2 A Per Channel (1.2 A for L293D)

·         - Output Clamp Diodes for Inductive Transient Suppression (L293D)



Rangkaian Aplikasi Driver Motor DC IC L293D


Pada gambar driver IC L293D diatas adalah contoh aplikasi dari keempat unit driver motor DC yang dihubungkan secara berbeda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

5. Percobaan
[kembali]

     a. Prosedur

1.                       1. Persiapan Komponen

  • Hubungkan sensor water level ,rain sensor , touch sensor, pH sensor, dan sensor suhu , ke Arduino Master
  • Hubungkan LCD Display, driver motor L293D, motor servo, dan buzzer sesuai Program ke Arduino Slave
  • Hubungkan pompa air ke L293D dan baterai.

2.                     2. Unggah Kode

Upload kode Arduino Master dan kode Arduino Slave

3.                     3. Pengujian

Verifikasi fungsi masing-masing sensor dan aktuator:

    • Water Level   : Uji kontrol pompa. dan pembacaan serta tampilan di LCD
    • Rain Sensor   : Uji aktivasi buzzer.
    • Touch Sensor : Uji kontrol motor servo.
    • pH                 : Uji kontrol motor servo dan pembacaan serta tampilan di LCD
    • Suhu              : Cek pembacaan dan tampilan di LCD.

4.                     4. Uji Integrasi

Jalankan sistem penuh, simulasikan kondisi lingkungan, dan periksa respon keseluruhan.

     b. Hardware



     c. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja

Rangkaian Simulasi

        Prinsip Kerja :

1.   Pada demo projek  yang bertujudul Sistem Kontrol Budidaya Ikan lele ini mengunakan beberapa komponen baik itu sensor ataupun actuator. Prinsip kerja dari rangkaianya seperti berikut

1.   1.   Sensor Touch.

            Sensor touch berfungsi untuk memberi pakan otomatis untuk lele dimana dengan output berupa motor servo yang bergerak dengan dejarat tertentu sehinga kotak pakan atau tempat pakan dari ikan lele otomatis terbuka atau tertutup tergantung aktif atau tidaknya sensor. Prinsip kerjanya yaitu : Jika Touch sensor berlogika 1 maka Motor Servo akan berputar 90 derajat sehingga tempat pakan terbuka secara otomatis dan, jika Touch sensor berlogika 0 maka Motor Servo akan kembali seperti semula atau posisi awal dan tempat pakan tertutup.

2.      2.  Sensor Rain

            Sensor Rain berfungsi untuk medeteksi adanya kebocaran pada kolam ikan lele dengan ditandai dengan ada bunyi dari buzzer. Dimana jika Rain sensor berlogika 1  atau air mengenai rain sensor maka  rain sensor akan medeteksi adanya kebocoran dan mengirimkan sinyal ke Arduino slave dan Arduino mengirimkan output ke buzzr yang akan menghidupkan buzzer sesuai yang telah deprogram dan Jika Rain sensor berlogika 0 maka buzzer akan mati yang berarti tidak ada kebocoran pada kolam lele

3.      3.Water level

Water level berfungsi untuk mengukur ketiggian dari air kolam dari ikan lele. Dimana jika air tidak berada pada ketinggian yang telah di program makan akan menghindupkan motor yang menandakan pompa air akan hidup otomatis. Prinsip kerjanya yaitu jika Water Level sensor mendeteksi air melewati ambang batas yang ditentukan, maka menghidupkan Pompa otomatis sehingga air pada kolam terisi kembali  dan pada tampilan LCD akan menuliskan Ketinggian air yang dideteksi atau menampilkan “air habis”. Jika Water sensor mendeteksi air tidak melewati ambang batas maka pompa air akan mati dan pada tampilan LCD akan menampilkan “air cukup” yang mendakan ketinggian air kolam ikan sudah cukup atau sudah terpenuhi sesuai program. Dimana pada program nilai ambang batas atau threshold yang kita atur yaitu 150 dimana jika kecil dari 150 maka air habis atau menghidupkan motor dan sebaliknya.

4.      4.Sensor Ph

            Sensor Ph pada system ini berfungsi untuk mendeteksi tingkat ph air dari kolam lele dimana dengan prinsip kerja : jika pH sensor mendeteksi pH melebihi ambang batas normal atau besar dari 7 (bersifat basa) maka motor Servo akan berputar 90 derajat dan pada tampilan LCD akan menuliskan nilai dari pH yang terdeteksi. Jika pH sensor mendeteksi pH kurang dari  ambang batas normal  atau kecil dari 6 (bersifat asam )maka Motor  Servo akan berputar 45 derajat dan pada tampilan LCD akan menuliskan nilai dari pH yang terdeteksi. Jika pH sensor mendeteksi pH di batas Normal maka Motor Servo akan ke posisi semula dan pada tampilan LCD akan menuliskan nilai dari pH yang terdeteksi.

5.      5.Sensor Suhu (DS18b20)

            Sensor pada system berfungsi untuk menentukan nilai suhu pada air kolam lele. Dimana Jika sensor Suhu mendeteksi suhu diatas ambang batas (besar dari 27 C) maka motor DC akan berputar untuk menggerakkan sliding net ke posisi menutupi kolam serta pada tampilan LCD akan menunjukkan suhu yang di deteksi oleh sensor. jika sensor suhu mendeteksi suhu normal dan kebawahnya, maka motor DC akan berputar untuk menggerakkan sliding net ke posisi terbuka serta pada tampilan LCD akan menunjukkan suhu yang dideteksi oleh sensor.



     d. Flowchart
    MASTER

     SLAVE


     e. Video Demo
Rangkaian Simulasi



Demonstrasi


     f. Link Download

File Rangkaian Klik Disini

HTML File Klik Disini

DataSheet PH Sensor Klik Disini

DataSheet Water Sensor Klik Disini 

DataSheet Suhu Sensor Klik Disini 

DataSheet Rain Sensor  Klik Disini 

DataSheet Touch Sensor Klik Disini 

DataSheet Motor DC Klik disini 

DataSheet Motor Servo Klik disini

DataSheet LCD Klik disini

DataSheet Arduino Uno Klik disini

DataSheet Baterai Klik Disini

DataSheet L293D Klik Disini

library ph sensor Klik disini

library waterlevel Klik disini

library touch sensor Klik disini

library rain sensor Klik disini

Video Simulasi Klik Disini

Video Demo Klik Disini

 Softcopy Laporan Klik disini



No comments:

Post a Comment