APLIKASI KONTROL KEAMANAN RUANGAN
DAFTAR ISI
1. Tujuan
2. Alat dan Bahan
3. Dasar Teori
4. Percobaan
a. Prosedur Percobaan
b. Rangkaian
c. Prinsip Kerja
d. Video
e. Link
1. Tujuan [kembali]
- Mengetahui Rangkaian Sensor gas.
- Mengetahui Rangkaian Flame Sensor.
- Mengetahui Rangkaian Sensor Pir
2. Alat dan Bahan [kembali]
ALAT
BAHAN
2. Sensor Gas (MQ-2)
3. Sensor Pir
4. Resistor
Spesifikasi resistor yang digunakan:
- Resistor 1 Watt
- 1k ohms (1 buah)
5. Led
6. Transistor
Spesifikasi
- Kemampuan 600mW Power Disspation dan 200mA Ic
- Tingkat Sensitivitas Moisure 1
- Epoxy memenuhi peringkat mudah terbakar UL 94 V-0
- 1 buah Type 2N39047. Buzzer
8. Motor DC
Komponen Output
5. Relay
3. Dasar Teori [kembali]
1.Sensor Gas
Sensor Asap MQ2 dengan Arduino di gunakan sebagai sensor deteksi Alkohol, H2, LPG, CH4, CO, Asap, dan Propane, Sensor ini sangant cocok di gunakan untuk alat emergensi sebagai deteksi gas-gas, seperti deteksi kebocoran gas, deteksi asap untuk pencegahan kebakaran dan lain lain.
2. Flame Sensor
Salah satu detektor yang memiliki fungsi terpenting adalah detektor api atau yang biasa disebut dengan Flame Detector yang mampu mengaktifkan alarm bila mendeteksi adanya percikan api yang berisiko menyebabkan bencana kebakaran. Namun, saat memilih Flame Detector, pengguna diharuskan telah benar-benar paham atas prinsip dari alat detektor tersebut dan meninjaunya demi mendapatkan Flame Detector yang sesuai dengan aktivitas di dalam lokasi dan tingkat kebutuhannya, serta bagaimana konsekuensi risiko yang mungkin terjadi.
Prinsip Flame Detektor tersebut menggunakan metode optik yang bekerja seperti UV (ultraviolet) dan IR (infrared), pencitraan visual api, serta spektroskopi yang berfungsi untuk mengidentifikasi percikan api atau flame. Reaksi intens bahan yang memicu kebakaran dapat ditandai dari UV, terlihatnya emisi karbondioksida, dan radiasi dari infrared. Flame Detector juga mampu membedakan antara False Alarm atau peringatan palsu dengan api kebakaran sungguhan melalui komponen sistem yang dirancang dengan fungsi mendeteksi adanya penyerapan cahaya yang terjadi pada gelombang tertentu.
Tingkat potensi risiko kebakaran dari setiap jenis bahan semakin meluas mengingat semakin canggihnya teknologi penginderaan api atau teknologi Flame Sensing. Pada umumnya bahan bakar industri yang tergolong mudah terbakar antara lain: bensin, hidrogen, belerang, alkohol, LNG/LPG, minyak tanah, kertas, disel, kayu, jet bahan bakar, tekstil, ethylene, dan pelarut.
3. Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
4. Percobaan
a. prosedur percobaan [kembali]
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan
2. Baca datasheet setiap komponen sebelum di rangkai
3. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar rangkaian yang tertera dibawah
4. Tentukanlah Semua Nilai Resistor
5. apabila ketiga sensor berhasil membunyikan buzzer ketika sensor diaktifkan, maka rangkaian berhasil dibuat
b. Gambar Rangkaian [kembali]
c . Prinsip Kerja [kembali]
1). Pada saat MQ-2 Berlogika 1
Maka pada outputnya mengalir arus yang akan menghidupkan D3 Kemudian menuju Ground. Arus Juga mengalir ke kaki basis Q2, dan juga karena ada arus yang mengalir ke kaki kolektor Q2 dari sumber tegangan +12 volt, maka Transistor akan On, sehingga akan mengaktifkan Relay, dan membuat Buzzer dan D1 akan On.
2). Pada Saat Flame Detector Berlogika 1
Maka pada outputnya mengalir arus yang Kemudian Mengaktifkan D2 kemudian menuju ground. Arus Juga Mengalir ke Basis Transistor Q1, Arus juga akan Masuk ke kaki kolektor Q1 yang berasal dari sumber tegangan +12v, Karena arus masuk Ke Basis dan Juga Kolektor, maka Arus Juga akan Mengalir pada Emitter dari Q1, sehingga membuat Q1 On, Karena Q1 on, maka akan mengaktifkan Relay sehingga Motor Bergerak dan juga menghidupkan Buzzer.
3). Pada Saat Sensor Pir Berlogika 1
Maka arus akan mengalir dari Vout ke basis Transistor npn Q1 sehingga arus pada kolektor yang diterima dari relay dapat mengalir ke emiter transistor npn lalu ke ground sehingga relay on sehingga arus dapat mengalir dari sumber ke buzzer dan motor DC sehingga buzzer berbunyi dan motor DC berputar sehingga pintu terbuka, dari buzzer dan motor DC arus mengalir ke ground. jika Sensor tidak terhalang atau berlogika 0 maka relay akan off.
d. Video [kembali]
e. Link Download [kembali]
Download HTML Disini
Download Rangkaian Disini
Download Library Flame Sensor Disini
Download Library Sensor Gas Disini
Download Data Sheet Sensor Gas Disini
Download Data Sheet Flame Sensor Disini
Download Data Sheet Sensor PIR Disini
Download Video Simulasi Rangkaian Disini
No comments:
Post a Comment