LA MODUL 2

 

 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

[KEMBALI KE HALAMAN SEBELUMNYA] 




 

 1. Jurnal [Kembali]

Jurnal Praktikum Pengukuran Besaran dan Rangkaian Listrik 


MODUL 2 : Pengukuran Daya dan Oscilloscope

  1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

--1000 kHz

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

24 V1000 ms1000 kHz


  1.  Membandingkan Frekuensi

Jenis

Gelombang

Frekuensi Oscilloscope

Frekuensi Function Generator

Sinusoidal

12,5 kHz10.000 Hz

Gergaji

5 kHz10.000 Hz

Pulse

8,333 kHz10.000 Hz


  1. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A (fy)

Frekuensi Generator B (fx)

Lissajous

1:1

1000 Hz

1000 Hz

1:2

1000 Hz

2000 Hz

2:1

2000 Hz

1000 Hz

1:3

1000 Hz

3000 Hz

3:1

3000 Hz

1000 Hz

2:3

2000 Hz

3000 Hz

3:2

3000 Hz

2000 Hz


  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0,513361,84 V279 mA0,75

2 Lampu

0,853743,06 V279 mA1,5

3 Lampu

1,347574,83 V279 mA
2,25


  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0,53642,235 V240 mA0,75

2 Lampu

1,07282,235 V480 mA1,5

3 Lampu

1,60922,235 V720 mA
2,25


 2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope
1. Kalibrasi oscilloscope
a.    Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas electron
b.    Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
c.    Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
d.    Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.

2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Susun rangkaian seperti gambar berikut

·       Tegangan Searah
a.   Atur output power supply sebesar 4 Volt
b.   Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply
c.  Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope

·      Tegangan Bolak Balik
a.  Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p
b.  Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope


3. Mengukur dan Mengamati Frequency

    a.       Susun rangkaian seperti gambar berikut

    b.   Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar              fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal
    c.   Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya.                  Catat penunjukan frekuensi dari function generator
    d.   Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang              ditunjukan oleh function generator
    e.   Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa


4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

a.       Susun rangkaian seperti gambar berikut

b.      Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal        pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B
c.      Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan            sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B
d.      Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah        satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya.
    Bacalah penunjukan frekuensi generator
e.     Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam          bentuk gambar gelombang Lissajous
f.      Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2



Pengukuran Daya

5. Mengukur Daya Satu Fasa

 

 




a.      Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt
b.      Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c.      Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d.      Catat penunjukan dari wattmeter

 3. Video Percobaan [Kembali]

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Percobaan 4

Percobaan 5

4. Analisa [Kembali]

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum oscilloscope digunakan?
Jawab :
Kalibrasi diperlukan agar hasil pengukuran akurat dan dapat dipercaya, terutama dalam membaca tegangan dan waktu secara tepat.

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada Oscilloscope berdasarkan amplitude, frekuensi, dan perioda!
Jawab :
  • AC memiliki amplitudo berubah-ubah, frekuensi tertentu (misalnya 50 Hz), dan periode tetap.

  • DC memiliki amplitudo tetap, frekuensi nol, dan tidak memiliki periode karena nilainya konstan.


3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!
Jawab :

Bentuk gelombang dari generator fungsi meliputi:

  • Sinusoidal: gelombang halus dan periodik.

  • Kotak (square): naik-turun secara tiba-tiba.

  • Segitiga (triangle): naik-turun secara linear.

Setiap bentuk dapat diatur frekuensinya sesuai kebutuhan pengujian


4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri
Jawab :
Pada rangkaian seri, daya terukur selalu lebih kecil dari daya terhitung. Hal ini bisa disebabkan oleh rugi daya pada kabel atau alat ukur, serta faktor efisiensi lampu.

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu paralel!
Jawab :
Pada rangkaian paralel, daya terukur juga lebih kecil dari daya terhitung. Selisih ini semakin besar saat jumlah lampu bertambah, menunjukkan adanya rugi daya atau ketidaksempurnaan alat ukur.

 5. Download File [Kembali]

Laporan Akhir [Klik Disini]

No comments:

Post a Comment